Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena di awal 2016 aku
mulai mengenal ‘saat teduh’, waktuku untuk berbicara dengan-Nya, membaca
firman-Nya dan mengenal-Nya lebih dalam lagi.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku kembali beradaptasi
dengan lingkungan SMA-ku yang cukup kompetitif di saat dulu aku takut, bahkan
berkali-kali meminta untuk pindah sekolah.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku bisa menjalin
pertemanan yang cukup baik dengan orang-orang yang ada di kelas baruku dan
ternyata mereka memiliki talenta-talenta di luar dugaanku.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku bisa melalui
satu tahun terakhir SMA-ku dengan nilai yang cukup baik di saat aku pesimis
dengan hasilnya setelah melewati berbagai ujian tersebut.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena di rentang satu
tahun terakhirku di SMA, aku juga mengenal berbagai orang dari berbagai SMA di
kotaku yang selalu menghiburku saat lelah belajar serta berbagai tentor yang
selalu sabar mengajariku dan memotivasiku di bimbingan belajarku.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku tidak lulus
SNMPTN sehingga membuatku semakin termotivasi untuk menunjukkan kepada
orang-orang sekitarku bahwa aku bisa masuk PTN dengan kemampuanku sendiri.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menambahkan
umurku dan masih dalam keadaan sehat.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menjawab
doaku dengan memberiku pintu masuk ke ITB, salah satu institut terbaik di
Indonesia sehingga aku dapat membuat keluargaku bahagia, padahal kala aku
membuka pengumumannya, aku sedang terbaring lemah dan sakit dengan suhu badan
yang cukup tinggi dan tidak turun beberapa hari sebelum pengumuman tersebut.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menjawab
doaku dengan hanya meluluskan aku melalui jalur SBMPTN dimana pilihan jurusanku
di jalur ini adalah Teknik Industri, sedangkan di pilihan jurusanku di jalur
ujian mandiri (Hubungan Internasional) aku tidak diluluskan sehingga aku tak
perlu lagi bingung untuk memilihnya jika aku lulus keduanya atau bingung
jurusan apa lagi yang harus aku pilih apabila aku tidak lulus keduanya.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena telah memberi abang
kakak yang rela mencarikanku kos di Bandung, datang dari Jakarta untuk
menjemputku di bandara, mengantarkanku ke tempat kos dan mempersiapkan berbagai
barang yang kuperlukan untuk bertahan hidup di Bandung.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena telah memberi teman
SMA-ku satu kos denganku sehingga di awal kedatanganku di Bandung, aku tidak
merasa kesepian.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menunjukkan
manfaat dari berbagai kegiatan yang aku ikuti selama aku hidup. Karena aku ikut
OSIS di SMP, SMA dan sempat ikut AFS, aku memiliki banyak teman dan relasi di
ITB yang bisa menuntunku di kala aku kesusahan.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah
menempatkanku di Radio Kampus, unit yang sangat kusukai dan memiliki beragam
jenis orang-orang yang cukup sepikiran, sehati, sejiwa denganku.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah
mempertemukanku dengan teman-teman terbaikku yang dapat kuajak bermain, belajar
bersama, mengerjakan hal-hal lucu, aneh, seru bersama, bahkan salah satu di
antara mereka menjadi temanku setiap kali aku pergi ke gereja di Bandung dan
mereka semua satu unit denganku (Radio Kampus)
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menamparku
di UTS I, mengingatkanku tujuan aku masuk ke kampus gajah ini.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menarikku
kembali menjadi pelayan-Nya di organisasi mahasiswa Kristen ITB (PMK) di saat
aku bosan, jenuh menjadi pelayan-Nya selama beberapa tahun terakhir.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah
memperkenalkanku kepada orang-orang yang memiliki jiwa positif dan selalu
menyemangatiku secara tidak langsung untuk terus bersekutu kepadaNya.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku telah melewati
UTS II dengan hasil yang lebih baik daripada UTS I.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Ia telah menjagaku
dan merawatku saat aku sakit selama satu tahun terakhir, padahal aku cukup
sering sakit-sakitan tetapi karena kasih-Nya aku masih bisa sehat dan mampu
melalui itu semua.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku telah
menyaksikan sendiri proses pernikahan abangku dari awal hingga akhir dan
membantunya beberapa kali walaupun saat itu aku merasa kurang sehat dan masih
harus kembali ke Bandung keesokan harinya.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku masih bisa
melayani di natal PMK ITB dan merasakan perayaan natal di salah satu gereja di
Bandung.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku masih menjalin
hubungan dengan keluarga angkatku di Belgia walaupun hanya beberapa kali.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena aku masih bisa merayakan Natal bersama keluargaku.
Aku bersyukur kepada Tuhan Yesus karena dalam waktu 7 jam lagi, aku akan melewati tahun 2016 yang penuh kenangan ini.
No comments:
Post a Comment