Tuesday, November 13, 2012

The Korean

Minggu lalu, tepatnya hari Senin tanggal 5 November, sekolah kami menerima siswa Korea yang ikut sudi banding ke Indonesia. Wow! I was surprised when I heard it from my friend. This is a honor of my school to accept them. Apalagi katanya, di Indonesia, mereka "hanya" berkunjung ke SMA Sutomo 1 Medan. Kata guruku sih, karena hanya Sutomo sekolah yang terkenal di Korea dari Indonesia. *kalimat ini tidak ada maksud apapun

Di hari Senin itu, semua murid-murid Sutomo hebohnya bukan main. Mereka berteriak-teriak mengejar mereka dan minta foto lagi. Aku heran melihat mereka, padahal kalau dibandingkan dengan orang-orang Indonesia, kita masih lebih ganteng/cantik daripada mereka.

Oiya, sebelumnya, saat istirahat 1, wakil kepala sekolah kami datang ke kelas. Beliau bertanya, "Nanti, sekolah kita kedatangan orang Korea yang mau studi banding ke sini. Nanti, ada 3 orang dari mereka akan belajar di sini. Di kelas ini, ada yang mau menjadi tour guide-nya mereka?" Tak ada satupun di antara kami yang mengangkat tangan. Dalam hatiku, aku ingin sekali jadi tour guide-nya. Soalnya ini merupakan sebuah kesempatan bagiku untuk memiliki teman dari luar negeri. :D Sayangnya, aku mengurungkan niatku itu dengan alasan bahasa Inggrisku yang pas-pasan -____-

Karena tidak ada yang mengangkat tangan, wakil kepala sekolah kami bilang, "Kalau tidak ada yang mau, nanti bisa dioper ke kelas lain." Mendengar itu, kami pun saling menunjuk untuk menjadi tour guide. Tetapi tidak halnya dengan Cindy Pinanding, dia akhirnya mengangkat tangan dan akhirnya dialah dipilih untuk menjadi tour guide. Setelah itu, wakil kepala sekolah kami memberitahu hal-hal yang akan dilakukan Cindy hari itu dan esoknya, lalu pergi meninggalkan kelas kami.

Di hari Senin itu, hanya ada acara penyambutan bagi orang Koreanya yang berjumlah 18 orang, sehingga mereka mulai belajar esok harinya. Di acara penyambutan ini, semua eks-ko ditunjukkan kepada mereka, mulai dari paduan suara, angklung, bahkan hingga wushu. Kata temanku yang ikut acara penyambutan itu, beberapa siswa ada yang menari Gangnam Style. :D Lalu, orang Koreanya juga menarikan Ganganam Style juga. Tetapi kata mereka, kalau dibandingkan, sekolah kamilah yang lebih jago narinya. Haizzz.. wkwkwk...

Keesokan harinya, seperti yang dibilang wakil kepala sekolah kami, 3 dari 18 orang Korea itu datang ke kelas kami bersama Cindy Pinanding. Mereka pun langsung memperkenalkan diri. Nama mereka Lim Chaeeun (pr), Lee Dabin (pr), dan Bae Seongjun (lk). Mereka kelihatan sangat ramah sekali, terutama Lim Chaeeun, dia sangat aktif. Sehabis memperkenalkan diri, mereka duduk di dekat Cindy Pinanding. Ah, sial.. -________________-

Ketika istirahat 1, teman-temanku langsung minta foto bersama mereka dan mulai mengobrol. Aku sih pingin, cuma aku masih takut-takut. Setelah itu, saat pelajaran, aku berpikir bahwa, kapan ada kesempatan lagi berteman dengan orang dari luar negeri. Jadi, ketika istirahat kedua, aku pun memberanikan diri berbicara dengan mereka. Aku pertama berbicara dengan Lim Chaeeun. Ketika aku berbicara dengannya, tiba-tiba dia memberikan aku sebuah cokelat dari Korea. The chocolate is nice guys.. Thank you Lim Chaeeun.. Seperti yang aku bilang tadi, dia memang sangat ramah. Tapi setelah ku dengar, ternyata bahasa Inggris mereka tidaklah begitu bagus. Hal itu makin membuatku menyesal tidak menjadi tour guide mereka.Setelah itu, aku meminta foto dengannya. Oiya, ketika aku ngobrol dengan Lim Chaeeun, teman-temanku meminta mereka menarikan Gangnam Style di depan kelas. Mereka pun dengan senang hati menerimanya. Ketika aku melihat Lim Chaeeun, dia sangat semangat sekali. Lihat foto di bawah, dia kelihatan lincah. haha...

Lalu, aku pergi ke Lee Dabin. Dabin sangatlah pendiam. Bahkan hanya sedikit teman-temanku yang berbicara dengannya. Mungkin memang karena dia pendiam, makanya teman-temanku sangat sedikit berbicara dengannya. Ketika aku berbicara dengannya pun, dia tidak ada basa-basinya sedikit pun seperti Lim Chaeeun. Aku pun jadi hanya sedikit juga berbicara dengannya. Lalu, tak ketinggalan, aku pun meminta foto juga seperti teman-temanku yang lainnya. hihi..

Pada saat pelajaran ke 7, Matematika, guru kami menanyakan apakah mereka sudah belajar materi yang sedang diajarkan guru kami itu atau belum. Lim Chaeeun berkata sudah. Dia pun diberi soal oleh guru kami itu dan ternyata dia bisa. Wow! Great!  Memang sih, pelajarannya saat itu lumayan gampang.

Saat istirahat ketiga, it's time to have lunch, tetapi sebelum mereka pergi makan siang, Cindy mengumumkan, "Bagi yang mau foto, silahkan foto sekarang, ini terakhir." Aku pun langsung pergi meminta foto bersama Bae Seongjun tanpa berkenalan. Parah bener gue..

Ketika kami belajar kembali, di pelajaran ke-9, mereka mau pamit pulang. (Pada akhirnya, aku tahu bahwa mereka tidak pulang, tapi ke lantai 5, ngobrol-ngobrol karena mereka bosan) Kami pun langsung foto bersama satu kelas dengan mereka. Yang fotoin itu adalah Ms. Tan Tjin Tjin, guru kami saat itu. Saat itu, kami mengajak beliau, tetapi beliau tidak mau. Akhirnya beliaulah yang kami suruh fotoin. :D

Keesokan harinya, mereka sudah tidak datang ke sekolah kami lagi. Pada hari itu, kata Cindy, mereka mau ke Pantai Cermin. Hari itu juga, kami disuruh Cindy membuat ucapan-ucapan perpisahan dengan mereka dalam sebuah buku yang akan diberikan Cindy kepada mereka. Aku pun bertanya kepada Cindy,"Emang nanti mau ketemu dimana untuk ngasih bukunya?" "Mau tau aja," jawab Cindy. Aihh.. Padahal, aku ingin sekali bertemu dengan mereka sekali lagi.

Dan kemarin, aku melihat di DP BBM-nya Cindy, di situ ada ke-18 orang Korea itu sedang berfoto di hotel mereka. Kemarin juga, dia bercerita hari terakhir mereka itu di Medan, dan ternyata Cindy bilang bahwa mereka bertemu di Restoran Lem*** Kur***. Padahal, itu dekat sekali dengan rumahku. Aaaaaa!!!!


 Bersama Lim Chaeeun
 Bersama Lee Dabin
 Bersama Bae Seongjun



DP BBM Cindy Pinanding -___-

The Korean with the tour guiders

*oiya, mungkin kalian bingung kenapa mereka memakai seragam yang berbeda. Di Korea, yang menentukan seragamnya adalah sekolah itu sendiri, bukan seperti kita pemerintah yang menentukan. Jadi beda sekolah, beda seragam. Kesimpulannya, mereka itu beda sekolah.

No comments:

Post a Comment