Tak terasa, aku sudah 22 hari di kelas baruku di SMA Sutomo, X-01. Aku dipindah karena pas PB 1 kemarin, semcam ujian bulanan, nilaiku hampir bagus semua. Yang buat hampirnya itu karena pelajaran mandarinku. Mandarinku nilainya 55. Although I got 55 in Mandarin, I still could entered the X-1.
X-1 adalah kelas plus di SMA Sutomo 1, artinya hanya orang-orang yang bisa dibilang pintar-lah yang bisa masuk kelas ini (gak bermaksud sombong). Kelas ini bisa dibilang kelasnya orang pintar nomor 2 setelah kelas akselerasi. Praise The Lord! Kelas plus ini tetep masa belajarnya 3 tahun, cuma murid-murid kelas plus ini nantinya akan mengikuti ujian SAT saat kelas 3, sehingga sudah dipersiapkan dari kelas 1 sekarang.
Tanggal 1 September kemarin, aku pun mulai memasuki kelas ini. Awalnya aku ngerasa sedih karena belum punya temen di sana, apalagi di sana hampir semua orang Cina. Bayangin saja, dari 55 orang, hanya 2 orang yang pribumi. Untunglah, aku duduk sama orang yang dipindahin juga kayak aku. Dia berasal dari X-21, aku dari X-20, jadi aku punya temen bicara.
Setelah 22 hari bersama teman-teman baruku, emmm... aku masih belum terlalu dekat dengan mereka. Bahkan, ketika istirahat pun aku mau pergi ke kelas tempat teman-temanku dulu. Even though I feel tired to go to their class ini 5th floor (my class in 1st floor), I don't care about it. The important for me is to get the communication.
Oiya, di awal-awal aku masuk kelas ini, aku shock berat karena pelajaran yang ada di X-1 tidak sama dengan yang ada di kelasku, mereka sudah melewati pelajaran yang masih ku pelajari di kelasku dulu dan gurunya pun langsung lanjut saja. Mungkin karena 41 orang memang berasal dari kelas ini, gurunya langsung lanjut saja. Fortunately, I have a course, so I can follow the lesson.
Selain itu, murid-murid di sana ributnya parah. Beda sekali dengan kelasku yang dulu. Dulu di kelasku, kalau guru sedang ngajar, kami semua diam memperhatikan. Sedangkan di kelas ini, kalau guru ngajar, mereka ribut sekali, aku pun tak tahu apa yang mereka omongi, karena mereka memakai bahasa hokkien.
Huh.. susah memang jadi kaum minoritas di kelas ini, udah aku orang pribumi, pendatang di kelas ini lagi. Semoga ke depannya, aku bisa beradaptasi dengan mereka semua dan segala sesuatunya di kelas baruku ini. Amin.