Monday, December 31, 2012

Last Night in 2012

Malam ini adalah malam terakhir di tahun 2012 ini. Banyak sekali kenangan yang tak terlupakan selama tahun ini, guys. Berikut ini merupakan flashback terhadap berbagai pengalamanku selama tahun 2012 ini.

Bulan Juni adalah bulan terakhir bagiku dan teman-temanku secara resmi meninggalkan bangku SMP. Terlalu cepat bagiku untuk meninggalkan bangku SMP. Rasanya baru kemarin masuk SMP, eh tak tahunya kami sudah lulus saja. 3 tahun itu emang gak terasa. Suka duka banyak kami alami. Jujur, ketika kami kelas 9, perpecahan banyak terjadi di antara kami. Padahal kami selalu dibilang kelas yang kompak. Kalau menurutku sih, kami itu kompaknya cuma buat yang buruk aja, kayak bilang ke guru gak ada PR, padahal ada. Hihihihi. Tapi kalau bagian baiknya, kayak ngumpul-ngumpul gitu, kami semua pada gak satu suara. Sungguh disayangkan memang. Tapi inilah kami apa adanya, remaja yang masih penuh emosional dan tidak bisa mengendalikan emosi itu.

Selain itu, aku juga meninggalkan jabatan Ketua OSIS. Menurutku, aku merupakan Ketua OSIS paling buruk sedunia. Soalnya, aku gak bisa ngewakili suara-suara teman-temanku untuk mempertanyakan hal-hal yang kurang jelas bagi kami yang dibuat oleh sekolah. Daya kreatif dan imajinasi kami pun seperti ditenggelamkan begitu saja. Mading gak jelas, acara perayaan seperti 17-an, Sumpah Pemuda, hanya itu-itu saja, gak ada ngadain Pensi, pokoknya masih banyak lagi deh. Kepala sekolah kami waktu itu emang kurang bagus menurut kami dan beberapa guru yang berpihak kepada kami. Sebenarnya, kemarin aku mau ngelaporin dia ke yayasan, cuma mamaku ngelarang karena aku sudah kelas 9 dan saat itu akan menempuh UN. Katanya sih, bakalan susah kalau mau ngelaporin dia. Akhirnya niatku itupun kuurungkan. Kecewa, sedih. Mungkin itu gambaran perasaanku sejak aku selesai menjabat Ketua OSIS. Bahkan hingga sekarang, guys. :')

Masalah UN kemarin, Puji Tuhan, aku lulus dengan nilai yang lumayan bagus dan orangtuaku senang mendengarnya. Gak cuma orangtua aja sih, kakak abang juga. Hehehe...

Selesai di bangku SMP Santo Thomas 1, akupun melanjutkan studi ke SMA Sutomo 1. SMA Sutomo 1. Siapa coba yang gak tau sekolah ini? Orang Korea aja tahu sekolah ini, seperti yang aku ceritain sebelumnya. Sekolah ini adalah pencetak siswa/i yang berprestasi dalam berbagai olimpiade, baik tingkat nasional maupun internasional.

Di awal masuk sekolah, aku masih di X-20. Di awal ini, masih belum muncul yang namanya persaingan untuk menjadi yang terbaik. Kenapa aku bilang gitu? Soalnya, ini adalah sekolah yang mayoritas orang Cina. Kita tahu bahwa kebanyakan orang Cina itu pada pinter semua. Otaknya lancar amet. Dan di kelasku itu juga lumayan banyak orang Cina. Tapi untung juga, di sana masih banyak orang Indonesia asli dan masih ada temenku yang dari SMP, jadi gak susah untuk bergaul. Aku masih ingat saat pemilihan Ketua Kelas pas hari 1 masuk sekolah. Aku pengen kali mencalonkan diri, tapi waktu itu aku gak berani. Jadinya gagal deh jadi ketua kelas. Kecewa sih, tapi ya sudah deh, mau bilang apa lagi. Tak terasa dalam waktu seminggu, kami sudah bisa berteman baik dalam satu kelas. Sayangnya, PB 1 membuat aku harus berpisah dengan mereka. Waktu itu nilaiku cukup bagus, jadi aku dipindahin ke X-01. Sedangkan teman-temanku yang di X-20 pindah ke X-21.

Setelah PB 2, aku mulai menginstropeksi diri. Aku mulai berpikir, kalau aku begini terus, mau sampai kapan aku tahanin? Aku pun mulai mendekati teman-temanku hingga akhirnya aku merasa comfortable sama mereka. Kalau dipikir-pikir lagi, emang seharusnya akulah yang mulai untuk menjalin pertemanan dengan mereka, guys, bukan mereka. Karena aku merupakan anak baru. Sedangkan mereka, sudah lama ternyata. Mereka itu dulu SMP di Sutomo dan 1 kelas, jadi gak perlu yang namanya kenalan. Aku juga coba membanyakin bicara sama temen-temen di sekitar bangkuku. Aku juga coba untuk tukar tempat duduk sama Fauzan. Fauzan itu temanku yang juga sama kayak aku, orang Indonesia asli. Fauzan ini duduknya sama Freddy. Freddy orangnya lumayan asik dan seru. Dia juga suka musik, kayak aku. Kalau Patrick mah, dia juga suka seni, tapi gambar. Beda aliran samaku. Kemarin kami telah selesai ujian semester dan selama liburan ini, kami semua udah mau mention-mentionan lewat twtter kok, bbm-an, dsb. Ini membuatku semakin nyaman dengan mereka. Thank you, X-01.

Baiklah, itu semua perjalananku di 2012. It's unforgettable, guys!!!

Eit. Ada yang kelupaan nih, Resolusi! Resolusiku di tahun 2013:
1. Semoga pas bagi rapor, dapat nilai bagus dan rankingnya gak di bawah kali.
2. Semoga tahun ini bisa berangkat ke suatu tempat.
3. Semoga semua orang yang di sekitarku dilimpahi berkah dan kesehatan selalu.
4. Semoga negara Indonesia menjadi lebih baik dalam berbagai bidang di mata dunia internasional.
5. Semoga X-01 semakin kompak!!! Hihihihi.

Dan itu semua bakalan terwujud jika ada doa dan dukungan dari semua orang. Katakan apa? AMIN!!!

HAPPY NEW YEAR!!! :)

Saturday, December 29, 2012

1st Semester Exam

Selamat malam. :)

Kali ini aku mau cerita tentang ujian semesterku yang berlangsung dari tanggal 14-21 kemarin. Ujian ini emang bisa aku bilang sebuah peperangan. Ya, kami semua berperang melawan satu sama lain untuk mendapatkan ranking yang terbaik.

Jujur, ujian ini emang melelahkan. Aku sendiri aja tiap hari mesti bangun jam 3 atau setengah 4, lalu belajar hingga jam setengah 8. Habis itu siap-siap pergi ke sekolah dan setibanya di sekolah, aku langsung menemui teman sekelas dan belajar bersama, lalu ujian pun dimulai. Setelah ujian, aku pulang ke rumah. Setibanya di rumah, aku makan siang dan tidur selama 4 jam. Setelah bangun, langsung makan malam dan belajar kembali hingga jam 11 atau jam setengah 12 (aku juga pernah sekali sampai jam 1 malam), lalu bangun kembali jam 3 atau setengah 4 pagi. Melelahkan bukan? Memang dalam ujian semester ini, dibutuhkan kerja keras yang semaksimal mungkin, guys. Jadi, emang seperti perang kan?

Tapi ketika aku melakukan segala usaha untuk belajar keras, hambatan pun datang.. (jeng..jeng..) I got fever 1 day before Maths exam! Padahal aku udah berharap ujian kali ini aku mesti bisa menjawabnya. Akhirnya, malam sebelum ujian itu berlangsung, aku gak belajar sedikit pun. Aku hanya belajar saat pagi hari saja. Itu pun aku rasa belum maksimal banget. Jadinya, yang aku duga pun terjadi. Setelah aku cocokin jawabanku dengan temanku yang lumayan pintar dariku, aku salah 7! Shock parah! Soalnya ada 30. Itu artinya nilaiku bakalan di bawah 8. Bagi anak plus kayak aku, nilai ini hancur kali. Pasrah deh aku. Semogalah, masih di atas KKM. Amin. Aku juga udah bilang ke mamaku kok. Mamaku juga sebenarnya shock. Tetapi setelah ku ingatkan kepadanhya bahwa waktu itu aku sakit, dia pun cuma bisa menyemangatiku biar pelajaran yang lain gak buruk juga.

Gak cuma demam aja yang melanda diriku, sakit gigi juga datang menghampiriku sejak aku sakit demam. Sakit demamnya cuma 1 hari aja. Tapi, kalau sakit giginya berlangsung lama. Bahkan, ketika ujian sudah berakhir pun sakit giginya belum hilang. Dan kalain tau, sakit gigi ini membuat pipiku bengkak. Kata dokter giginya sih, itu udah infeksi dan dalamnya itu ada nanah. Dan dia juga bilang mesti dicabut, biar nanah-nya keluar. Mamaku gak setuju kalau masih bengkak gini dicabut. Jadinya dokternya ini cuma ngasih obat aja, biar kempes pipiku. Tapi ternyata gak hilang-hilang. Hancur banget! Untung deh, Tuhan menyelamatkan diriku dari belenggu sakit gigi ini, melalui tanteku! Tanteku ternyata pernah begini, dia anjurin ke aku untuk memasukkan air hangat ke botol, lalu menggilingkannya di pipiku yang bengkak itu. Dan setelah ku coba beberapa hari, akhirnya kempes juga!!! Yipiiii!!! Thanks God. Thanks aunt.

Sebentar. Kok jadi cerita sakit gigi ya? Gimana dengan ujianku? Okay, back to the topic. Nah, karena aku sakit gigi, nyerinya itu mengganggu konsentrasiku, ujianku pun terganggu juga!! Sedih banget diriku ini. Sakit giginya itu mulai tanggal 18 sore. Artinya, yang terganggu ujiannya mulai hari Rabu sampai Jumar. Nah, di antara 3 hari itu, yang terganggu pas hari Rabu, Matematika dan hari Jumat, Biologi. Jadinya, gak tau deh. Semoga di atas KKM juga. Amin.

Selain 2 mata pelajaran itu yang aku kira bakalan dapat nilai yang gak begitu "WOW", aku juga ngerasa ada 1 pelajaran lain yang nilainya gak begitu "WOW", yaitu Kimia. Waktu itu emang gak ada sakit-sakitan. Tapi jujur, waktu itu aku emang sepele banget dengan pelajaran ini, karena setelah ku pikir-pikir, pelajaran ini aku lumayan bisa. Nah, karena sepele ini, belajarku jadi gak maksimal dan aku ada banyak salah. Dari situ, aku emang bener-bener terpukul! Kalian juga yang membaca ini, jangan sampai kayak aku. Jangan pernah sepele pada pelajaran apapun, guys. Anggap semua pelajaran itu susah tapi mudah jika dipelajari dengan baik. Aku berharap sih, nilaiku juga di atas KKM. Amin.

Last, aku berharap ketika bagi rapor bulan Januari nanti, nilaiku di atas KKM semua (kalau bisa di atas 8 semua, karena nilai di rapor semester itu hasil dari penjumlahan nilai PB dan semester dibagi 3) dan semoga aku diizinkan Tuhan untuk bisa masuk 20 besar di kelas. Amin.

Friday, December 28, 2012

5 cm

Guten abend!

Udah lama gak share cerita nih. Soalnya, bulan ini emang sibuk parah, karena ujian. Jangan tanya, aku ranking berapa ya! Soalnya, kami bagi rapot itu bulan Januari, beda dengan sekolah-sekolah biasa. Kini, aku udah libur, free from study and school activities!!! Now, I wanna share many things about my experiences since end of November until now. Aku mau cerita yang hari ini dulu ya. Baru aku bakalan cerita yang kemarin-kemarin.

Liburan ini aku akui emang bosan parah!!! Abang dengan kakak pada gak pulang semua. Mereka sibuk dengan tugas kuliah dan kerjaan. Hhhmmppphhh... Begini emang nasib anak terakhir. Dan tahukah kalian, karena pengalamanku ini, aku berencana nantinya ketika aku punya anak, aku pengen anak terakhirku itu kembar, biar gak seperti aku, sendiri merana dalam kesepian yang menusuk tulang ini. Loh, kok jadi cerita anak ya? Alay lagi akunya. Okay, back to the topic!

Hari ini aku rasa hari yang gak membosankan dalam liburan ini, karena aku nonton film bersama temen SMP!!! Miss them so much, guys! Tapi gak semuanya ikut, itupun cuma 3 orang yang ikut, Eva, Irma, dengan Alexandra.

Hari ini kami nonton film '5 cm'. Guys, film ini recommended banget buat kalian. Film ini ngisahin 5 sahabat yang ingin mencapai 1 impian. Mungkin bagi para remaja, bakalan bosen ya, kalau denger cuma tentang impian. Sebenarnya gak cuma itu kok. Film ini memadukan antara persahabatan, impian, dan cinta, Hahhh!! Kalau ada cinta-cintanya pasti pengen nonton.

Mungkin juga di antara kalian ada yang gak pengen nonton film ini karena film ini merupakan film Indonesia. Aku akui emang film Indonesia itu kebanyakan membosankan, kadang gak berkualitas, dan mudah ditebak akhirnya gimana. Tapi kali ini beda banget..nget..nget..!! Film ini emang merupakan sebuah pembaharuan dalam bidang perfilman Indonesia. Awalnya aku sudah bisa menebak mengenai masalah cinta yang ada dalam film ini. Eh, ternyata dugaan aku salah! Semoga dengan munculnya film ini, para pembuat film yang lain juga semakin terpacu untuk membuat film yang berkualitas dan menginspirasi anak muda saat ini. Amin.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo nonton sebelum film ini habis ditayangkan di bioskop!!! Aku aja pengen lagi nontonnya. Selamat menonton! :)


Sunday, November 25, 2012

Kerja Kelompok : Yakin?

Huh.. Kemarin adalah hari yang sangat melelahkan. Kemarin aku disuruh oleh Chrissandro untuk datang ke rumahnya untuk mengerjakan tugas kelompok Bahasa Indonesia, yaitu membuat film bersama ketujuh teman kami yang lainnya. Rasanya sial banget karena temenku ini bilangnya mendadak, sedangkan aku udah buat janji sama temenku di X-20 dulu (sekarang mereka X-21) untuk nonton Breaking Dawn Part II. Akhirnya, aku pun memutuskan untuk pergi ke rumah Chrissandro, dan tidak menonton Breaking Dawn II. Hah.. Padahal cuma hari itu aku ada waktu untuk bisa jalan-jalan.

Terus, sekitar jam 4 sore, aku sampai di komplek perumahan Chrissandro. Kompleknya ini deket banget dengan rumahku, jadi kepleset 100 kali, udah nyampek. Hihihihi... Jujur ya, walaupun komplek ini dekat dengan rumahku, tapi aku baru sekali ini ke komplek ini. Ternyata, kompleknya ini luasssssss banget. Ada kolam renang, lapangan tenis, tempat main-main buat anak-anak. Wow-lah pokoknya. Okay, back to the topic. Sialnya lagi, ternyata aku adalah orang pertama yang datang, jadi mesti nunggu lagi bersama Chrissandro. Menunggu adalah hal yang paling aku benci.

Sekitar jam setengah 5, temanku yang kedua datang. Oiya, selama aku menunggu tadi, aku nanyak-nanyak sama kawanku yang lain, udah sampai mana. Eh, ternyata mereka bilangnya, mereka gak datang. Arrrggghhhh!!! Kalau tau begini, aku gak datang saat itu, aku pengen nonton Breaking Dawn!!!! Akhirnya, kami pun mulai berdiskusi, bagaimana film kami ini nanti. Aku pun memberi sebuah ide yang cemerlang dan Chrissandro serta temenku yang bernama Stenley menerimanya. Aku pun mulai menulis naskah, sedangkan mereka bermain game. -________- tapi ada juga sih, aku suruh mereka buat lanjutan naskah yang udah aku buat sebelumnya.

Jam 6 kami akhiri kerja kelompok ini. Tapi sampai sekarang, aku masih bingung, apakah ini juga termasuk kerja kelompok? Soalnya, kami 9 orang, sedangkan yang datang cuma 3 orang -_____- Menunggu jemputan datang, aku bersama Chrissandro dan Stenley berfoto dan bermain di sekitar kompleknya. Ini dia fotonya.

*Chrissandro adalah ketua kelompok kami, makanya dia yang ngatur kapan kami akan diskusi film ini.

 Chrissandro, Stenley, dan Aku (dari kiri ke kanan)


Sunday, November 18, 2012

Cakra Khan

Wow! Akhir-akhir ini, Indonesia demam lagu Cakra Khan-Harus Terpisah. Memang sih, awal aku denger lagu ini, aku langsung suka bangettttt.Bahkan habis aku dengar lagunya itu, aku langsung cari di youtube lagunya dan terus muterin lagunya berkali-kali.

Memang kita gak bakalan bosan dengerinya, walaupun sudah berulang-ulang. Karena emang suaranya enak didenger, serak-serak basah tapi bisa nyanyi dengan nada tinggi. Ayahku aja yang juga penyanyi bilangin dia bagus banget. Emang keren dia! Aku doain dia makin bagus karirnya. Aminnn...

Bagi kalian yang belum denger lagunya, ini nih..


Dan ini liriknya...

Sendiri sendiri ku diam, diam dan merenung
Merenungkan jalan yang kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh, menjauh darimu
Darimu yang mulai berhenti, berhenti mencoba
Mencoba bertahan, bertahan untuk terus bersamaku
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu
Bayangkan bayangkan ku hilang, hilang tak kembali
Kembali untuk mempertanyakan lagi cinta
Cintamu yang mungkin, mungkin tak berarti
Berarti untukku rindukan
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu
Kini harusnya kita coba saling melupakan
Lupakan kita pernah bersama
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu

Tuesday, November 13, 2012

The Korean

Minggu lalu, tepatnya hari Senin tanggal 5 November, sekolah kami menerima siswa Korea yang ikut sudi banding ke Indonesia. Wow! I was surprised when I heard it from my friend. This is a honor of my school to accept them. Apalagi katanya, di Indonesia, mereka "hanya" berkunjung ke SMA Sutomo 1 Medan. Kata guruku sih, karena hanya Sutomo sekolah yang terkenal di Korea dari Indonesia. *kalimat ini tidak ada maksud apapun

Di hari Senin itu, semua murid-murid Sutomo hebohnya bukan main. Mereka berteriak-teriak mengejar mereka dan minta foto lagi. Aku heran melihat mereka, padahal kalau dibandingkan dengan orang-orang Indonesia, kita masih lebih ganteng/cantik daripada mereka.

Oiya, sebelumnya, saat istirahat 1, wakil kepala sekolah kami datang ke kelas. Beliau bertanya, "Nanti, sekolah kita kedatangan orang Korea yang mau studi banding ke sini. Nanti, ada 3 orang dari mereka akan belajar di sini. Di kelas ini, ada yang mau menjadi tour guide-nya mereka?" Tak ada satupun di antara kami yang mengangkat tangan. Dalam hatiku, aku ingin sekali jadi tour guide-nya. Soalnya ini merupakan sebuah kesempatan bagiku untuk memiliki teman dari luar negeri. :D Sayangnya, aku mengurungkan niatku itu dengan alasan bahasa Inggrisku yang pas-pasan -____-

Karena tidak ada yang mengangkat tangan, wakil kepala sekolah kami bilang, "Kalau tidak ada yang mau, nanti bisa dioper ke kelas lain." Mendengar itu, kami pun saling menunjuk untuk menjadi tour guide. Tetapi tidak halnya dengan Cindy Pinanding, dia akhirnya mengangkat tangan dan akhirnya dialah dipilih untuk menjadi tour guide. Setelah itu, wakil kepala sekolah kami memberitahu hal-hal yang akan dilakukan Cindy hari itu dan esoknya, lalu pergi meninggalkan kelas kami.

Di hari Senin itu, hanya ada acara penyambutan bagi orang Koreanya yang berjumlah 18 orang, sehingga mereka mulai belajar esok harinya. Di acara penyambutan ini, semua eks-ko ditunjukkan kepada mereka, mulai dari paduan suara, angklung, bahkan hingga wushu. Kata temanku yang ikut acara penyambutan itu, beberapa siswa ada yang menari Gangnam Style. :D Lalu, orang Koreanya juga menarikan Ganganam Style juga. Tetapi kata mereka, kalau dibandingkan, sekolah kamilah yang lebih jago narinya. Haizzz.. wkwkwk...

Keesokan harinya, seperti yang dibilang wakil kepala sekolah kami, 3 dari 18 orang Korea itu datang ke kelas kami bersama Cindy Pinanding. Mereka pun langsung memperkenalkan diri. Nama mereka Lim Chaeeun (pr), Lee Dabin (pr), dan Bae Seongjun (lk). Mereka kelihatan sangat ramah sekali, terutama Lim Chaeeun, dia sangat aktif. Sehabis memperkenalkan diri, mereka duduk di dekat Cindy Pinanding. Ah, sial.. -________________-

Ketika istirahat 1, teman-temanku langsung minta foto bersama mereka dan mulai mengobrol. Aku sih pingin, cuma aku masih takut-takut. Setelah itu, saat pelajaran, aku berpikir bahwa, kapan ada kesempatan lagi berteman dengan orang dari luar negeri. Jadi, ketika istirahat kedua, aku pun memberanikan diri berbicara dengan mereka. Aku pertama berbicara dengan Lim Chaeeun. Ketika aku berbicara dengannya, tiba-tiba dia memberikan aku sebuah cokelat dari Korea. The chocolate is nice guys.. Thank you Lim Chaeeun.. Seperti yang aku bilang tadi, dia memang sangat ramah. Tapi setelah ku dengar, ternyata bahasa Inggris mereka tidaklah begitu bagus. Hal itu makin membuatku menyesal tidak menjadi tour guide mereka.Setelah itu, aku meminta foto dengannya. Oiya, ketika aku ngobrol dengan Lim Chaeeun, teman-temanku meminta mereka menarikan Gangnam Style di depan kelas. Mereka pun dengan senang hati menerimanya. Ketika aku melihat Lim Chaeeun, dia sangat semangat sekali. Lihat foto di bawah, dia kelihatan lincah. haha...

Lalu, aku pergi ke Lee Dabin. Dabin sangatlah pendiam. Bahkan hanya sedikit teman-temanku yang berbicara dengannya. Mungkin memang karena dia pendiam, makanya teman-temanku sangat sedikit berbicara dengannya. Ketika aku berbicara dengannya pun, dia tidak ada basa-basinya sedikit pun seperti Lim Chaeeun. Aku pun jadi hanya sedikit juga berbicara dengannya. Lalu, tak ketinggalan, aku pun meminta foto juga seperti teman-temanku yang lainnya. hihi..

Pada saat pelajaran ke 7, Matematika, guru kami menanyakan apakah mereka sudah belajar materi yang sedang diajarkan guru kami itu atau belum. Lim Chaeeun berkata sudah. Dia pun diberi soal oleh guru kami itu dan ternyata dia bisa. Wow! Great!  Memang sih, pelajarannya saat itu lumayan gampang.

Saat istirahat ketiga, it's time to have lunch, tetapi sebelum mereka pergi makan siang, Cindy mengumumkan, "Bagi yang mau foto, silahkan foto sekarang, ini terakhir." Aku pun langsung pergi meminta foto bersama Bae Seongjun tanpa berkenalan. Parah bener gue..

Ketika kami belajar kembali, di pelajaran ke-9, mereka mau pamit pulang. (Pada akhirnya, aku tahu bahwa mereka tidak pulang, tapi ke lantai 5, ngobrol-ngobrol karena mereka bosan) Kami pun langsung foto bersama satu kelas dengan mereka. Yang fotoin itu adalah Ms. Tan Tjin Tjin, guru kami saat itu. Saat itu, kami mengajak beliau, tetapi beliau tidak mau. Akhirnya beliaulah yang kami suruh fotoin. :D

Keesokan harinya, mereka sudah tidak datang ke sekolah kami lagi. Pada hari itu, kata Cindy, mereka mau ke Pantai Cermin. Hari itu juga, kami disuruh Cindy membuat ucapan-ucapan perpisahan dengan mereka dalam sebuah buku yang akan diberikan Cindy kepada mereka. Aku pun bertanya kepada Cindy,"Emang nanti mau ketemu dimana untuk ngasih bukunya?" "Mau tau aja," jawab Cindy. Aihh.. Padahal, aku ingin sekali bertemu dengan mereka sekali lagi.

Dan kemarin, aku melihat di DP BBM-nya Cindy, di situ ada ke-18 orang Korea itu sedang berfoto di hotel mereka. Kemarin juga, dia bercerita hari terakhir mereka itu di Medan, dan ternyata Cindy bilang bahwa mereka bertemu di Restoran Lem*** Kur***. Padahal, itu dekat sekali dengan rumahku. Aaaaaa!!!!


 Bersama Lim Chaeeun
 Bersama Lee Dabin
 Bersama Bae Seongjun



DP BBM Cindy Pinanding -___-

The Korean with the tour guiders

*oiya, mungkin kalian bingung kenapa mereka memakai seragam yang berbeda. Di Korea, yang menentukan seragamnya adalah sekolah itu sendiri, bukan seperti kita pemerintah yang menentukan. Jadi beda sekolah, beda seragam. Kesimpulannya, mereka itu beda sekolah.

Monday, November 5, 2012

2nd Monthly Exam

wow! udah lama, gak cerita-cerita lagi. Ya,because I'm very busy last time with rhe second monthly exam. Di Sutomo, ujian bulanan itu seperti ujian semester, karena kita mesti mati-matian belajar. Kalau tidak, siap-siap deh orangtuanya dipanggil.

Ujian bulanan ini berlangsung dari tanggal 19-27 Oktober kemarin. Dan kemarin tanggal 30 Oktober, we have got the tabulation of our score. Tabulasi adalah daftar nilai-nilai ujian bulanan kita. Tapi, nilai di tabulasi ini belum ditambah nilai esai. Artinya, di sini cuma diberitahu nilai pilihan berganda. Di sekolah kami, perhitungan untuk nilainya 60% nilai pilgan + 40% nilai esai. Di tabulasi ini juga kita diberitahu yang mana yang salah, mana yang benar. Terus, di tabulasi ini juga dicantumkan tipe soal kita yan kita tulis kemarin saat ujian. Gunanya apa? Seperti kemarin, aku punya teman yang salah membuat tipe soal (seharusnya B, dia buat A). Sehingga, terpaksa dia harus memberitahu kembali ke bagian administrasi. Oh iya, ujian pilihan berganda ini bukan guru yang memeriksa, tetapi komputer. -____- Oleh karena itu, kami ditutuntut untuk teliti, cepat, dan tepat dalam menjawab soal-soal pada setiap ujian.

Kemarin, setelah aku melihat nilai-nilaiku, I hate it! Yeah, karena dari 11 mata pelajaran, 6 diantaranya nilaiku turun. Tapi, aku heran ngeliat orangtuaku. Mereka gak pernah marah sejak aku duduk di bangku SMP saat melihat nilai-nilaiku yang jelek. Mereka justru hanya menasihati aja. Mereka hanya bilang seperti ini, "Kalau gitu, lain kali mesti diperbaikilah." atau "Kalau gitu, lain kali mesti bisa dapat 90." Mungkin mereka ngeliat usahaku yang mati-matian kali. Ya, kemarin soalnya aku mau jam 2 pagi bangun tidur untuk belajar kembali.

Jadi, pada intinya aku cuma mau bilang, belajar itu emang menyakitkan terlebih dahulu, seperti aku ini, udah bangun jam 2 pagi, tetapi hasilnya nilaiku turun. Tetapi aku percaya, di balik ini semua, Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik buat diriku di masa yang akan datang. Mulai saat ini juga, aku mau bertekad untuk lebih serius lagi belajar. Soalnya aku gak suka kalau ada nilaiku yang turun. Aku cuma mau, kalau tidak naik nilaiku, setidaknya nilaiku itu tetap.

Oke, selamat belajar dan bekerja, guys... (buru-buru pergi mandi)

Saturday, October 6, 2012

Sing To The Dawn

"There's a wide, wide world out there, Father, and so many things I want to learn and see an do. If you can share in your son's dreams, why can't you share in mine too? Don't keep me caged in now, let me have my chance to fly out too!"

Mungkin, di antara kalian ada yang pernah baca/dengar kalimat ini. Kalimat ini aku kutip dari buku Bahasa Inggrisku. Di situ ada sebuah kutipan cerita yang diambil dari sebuah novel berjudul "Sing To The Dawn," karya Minfong Ho. Aku sangat suka sekali membaca cerita tersebut, terutama di bagian kalimat tersebut.

Pendek ceritanya begini, suatu hari seorang anak perempuan bernama Dawan, mendapatkan beasiswa untuk lanjut sekolah di kota. Ia mempunyai saudara laki-laki bernama Kwai, yang tidak mendapatkan beasiswa. Awalnya, Kwai benci karena saudara perempuannya akan pergi melanjutkan sekolahnya ke kota, tetapi akhirnya Kwai merelakan Dawan pergi ke kota.

Sayangnya, ketika mereka memberitahu tentang hal itu kepada ayah mereka, Dawan tidak diizinkan pergi ke kota. Ayahnya menginginkan Kwai-lah yang pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan. Ayahnya tak suka apabila anak perempuannya sekolah. Menurutnya, menyekolahkan anak perempuan itu tak berguna. Tetapi Dawan terus memberontak, melawan ayahnya. Dan pada akhirnya, Dawan pun berhasil membuat ayahnyya bisa mengizinkannya untuk pergi ke kota, tetapi masih dengan berat hati.

Dari cerita tersebut, kita diajarkan bahwa sudah tidak zamannya lagi untuk yang namanya pen-diskriminasi-an, baik melalui suku, agama, ras, bangsa, status sosial, maupun jenis kelamin. Apalagi ini dalam mendapatkan pendidikan. Yang kedua, kita diajarkan agar tidak boleh menyerah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Lihatlah Dawan, ia berjuang agar ayahnya mau memberikan izin kepadanya untuk pergi ke kota demi mendapatkan pendidikan, dan akhirnya ayahnya pun memberi izin.

Saturday, September 29, 2012

The Photos of My Holiday with Anastasya and Alexandra

Heyyy.. Now I wanna share my photos on my holiday 3 months ago with my junior high school's friends, Anastasya and Alexandra in the old-fashioned places in Medan. At the time, we went to PT. London Sumatera, Tbk (unfortunately, we were not allowed to enter the building), Tjong A Fie mansion, and Merdeka field.

The background was the PT. London Sumatera Indonesia, Tbk.

Anastasya (left) and Alexandra (right)



In dancing room, Tjong A Fie mansion

Tjong A Fie

In the living room that devoted to the Deli Kingdoms's family




Alexandra tried to use the old-fashioned telephone.


Anastasya and Alexandra tried to open the door of Tjong A Fie mansion


I was at the gate of Tjong A Fie mansion

Alexandra and Anastasya in the Merdeka field
I will never forget it, guys...

Saturday, September 22, 2012

New Class (again)

Tak terasa, aku sudah 22 hari di kelas baruku di SMA Sutomo, X-01. Aku dipindah karena pas PB 1 kemarin, semcam ujian bulanan, nilaiku hampir bagus semua. Yang buat hampirnya itu karena pelajaran mandarinku. Mandarinku nilainya 55. Although I got 55 in Mandarin, I still could entered the X-1.

X-1 adalah kelas plus di SMA Sutomo 1, artinya hanya orang-orang yang bisa dibilang pintar-lah yang bisa masuk kelas ini (gak bermaksud sombong). Kelas ini bisa dibilang kelasnya orang pintar nomor 2 setelah kelas akselerasi. Praise The Lord! Kelas plus ini tetep masa belajarnya 3 tahun, cuma murid-murid kelas plus ini nantinya akan mengikuti ujian SAT saat kelas 3, sehingga sudah dipersiapkan dari kelas 1 sekarang.

Tanggal 1 September kemarin, aku pun mulai memasuki kelas ini. Awalnya aku ngerasa sedih karena belum punya temen di sana, apalagi di sana hampir semua orang Cina. Bayangin saja, dari 55 orang, hanya 2 orang yang pribumi. Untunglah, aku duduk sama orang yang dipindahin juga kayak aku. Dia berasal dari X-21, aku dari X-20, jadi aku punya temen bicara.

Setelah 22 hari bersama teman-teman baruku, emmm... aku masih belum terlalu dekat dengan mereka. Bahkan, ketika istirahat pun aku mau pergi ke kelas tempat teman-temanku dulu. Even though I feel tired to go to their class ini 5th floor (my class in 1st floor), I don't care about it. The important for me is to get the communication.

Oiya, di awal-awal aku masuk kelas ini, aku shock berat karena pelajaran yang ada di X-1 tidak sama dengan yang ada di kelasku, mereka sudah melewati pelajaran yang masih ku pelajari di kelasku dulu dan gurunya pun langsung lanjut saja. Mungkin karena 41 orang memang berasal dari kelas ini, gurunya langsung lanjut saja. Fortunately, I have a course, so I can follow the lesson.

Selain itu, murid-murid di sana ributnya parah. Beda sekali dengan kelasku yang dulu. Dulu di kelasku, kalau guru sedang ngajar, kami semua diam memperhatikan. Sedangkan di kelas ini, kalau guru ngajar, mereka ribut sekali, aku pun tak tahu apa yang mereka omongi, karena mereka memakai bahasa hokkien.

Huh.. susah memang jadi kaum minoritas di kelas ini, udah aku orang pribumi, pendatang di kelas ini lagi. Semoga ke depannya, aku bisa beradaptasi dengan mereka semua dan segala sesuatunya di kelas baruku ini. Amin.